Manusia

Pencari Cahaya

Assalamu'alaikum...

Assalamu'alaikum...

Jumat, 24 Januari 2014

1 Hari 1 Ayat | QS. Al-Humazah (104): 1


No Gosip No Ghibah!




Terjemahan: "Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela".
(QS. Al-Humazah (104): 1)

Ayat di atas menjadi penegas sekali lagi tentang bahaya ghibah yang juga terdapat dalam surat al-Hujuraan ayat 12:
“Janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain! Apakah seseorang di antara kalian senang memakan daging saudaranya sendiri yang sudah mati? Tentu kalian tidak menyukainya.”

Rasulullah saw. bersabda, “Allah SWT mengharamkan darah, harta, dan kehormatan seorang muslim.” (HR. Muslim)

Berghibah dengan hati hukumnya haram, sebagaimana dengan lisan. Ghibah haram kecuali jika itu memang sesuatu yang mesti diketahui. Ghibah, sebagaimana dijelaskanoleh Rasulullah saw,, bahwa membicarakan orang tentang sesuatu yang dibencinya jika ia mengetahui dan mendengar, meskipun itu benar-benar kenyataan. Sama halnya apakah yang kaubicarakan adalah cacat pada tubuh, akal, pakaian, perbuatan, ucapan, agama, rumah, kendaraan, anak, budak, pengikut, atau apa pun yang terkait dengannya. Misalnya ucapan: “Lengannya lebar dan kakinya panjang”.

‘A’isyah r.a. menyebut Shafiyyah r.a. seraya mengatakan ini dan itu. Ia member isyarat dengan tangan yang maksudnya: Shafiyyah bertubuh pendek. Rasulullah saw. bersabda, “Wahai ‘A’isyah, engkau telah menggunjingnya.” “Wahai Rasulullah, bukankah ia memang pendek?” tukas ‘A’isyah. Beliau saw. menjawab, “Engkau telah menyebutkan hal terburuk dari dirinya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Tirmidzi)

Jadi, ghibah tidak hanya terbatas lisan. Segala ungkapan yang dibenci oleh orang yang dimaksud jika ia mengetahui atau mendengarnya, entah dengan tangan, kaki, isyarat, gerakan, sindiran, atau perumpamaan, adalah ghibah.”

Rasulullah saw. bersabda:
Pada malam isra, aku melewati kaum mencakar-cakar wajah sendiri. Aku diberitahu, “Mereka adalah kaum yang suka menggunjing orang.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibn Abi al-Dunya)



Ghibah menghabiskan kebaikan hamba lebih cepat daripada api yang membakar kayu kering.
(al-Ghazali dalam al-Ihya’)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar