Manusia

Pencari Cahaya

Assalamu'alaikum...

Assalamu'alaikum...

Rabu, 22 Januari 2014

1 Hari 1 Ayat | QS. Al-Baqarah (2): 168


Makanlah Makanan yang Halal dan Baik! 




Terjemahan:
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah (2): 168)

Ayat di atas menerangkan sebuah anjuran Allah SWT kepada manusia agar senantiasa memilih makanan yang halal dan juga baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, serta tidak mengikuti kebiasaan atau langkah-langkah setan yang hanya mementingkan hawa nafsu saja.

Petunjuk tersebut menggarisbawahi tentang memakan makanan yang halal dan baik. Sebab, dalam kehidupan terdapat makanan yang halal tetapi kurang baik dan sebaliknya, makanan baik belum tentu halal dalam Islam. Selain itu, kata halal dan baik berkaitan erat dengan kesehatan manusia karena bisa saja makanan itu halal tetapi tidak baik untuk kesehatan seseorang. Misalnya, seseorang yang terkena penyakit darah tinggi dan kolesterol, ia tidak dianjurkan makan makanan berat seperti daging kambing dan makanan berlemak tinggi lainnya karena tidak baik bagi kesehatannya meski makanan tersebut dalam Islam termasuk halal.

Selain ayat di atas, ada ayat-ayat lain yang menerangkan bahwa pentingnya makanan yang halal dan baik.
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS. Al-Maidah (5): 88)
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah (2): 172)

Rasulullah saw. bersabda:
Allah SWT. Memiliki malaikat di atas Baitul Maqdis. Setiap siang dan malam ia selalu berseru, “Barang siapa memakan barang haram, Allah sama sekali tidak menerima amalnya sampai barang haram itu keluar dari rumahnya. Jika ia meninggal dunia dalam keadaan menanggung barang haram, aku berlepas diri darinya.” (HR. al-Bukhari)

Makan dan minum dengan berlebih-lebihan adalah sebuah larangan. Karena berlebih-lebihan itu termasuk perbuatan setan.
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-a’raf (7): 31)

Adapun tata cara makan dan minum, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau makan ketika sudah lapar dan minum ketika merasa haus.
"Kamu adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila makan tidak sampai kenyang.”

Makan terlalu banyak hukumnya makruh, apabila berlebihan dan melampaui batas, karena makan dan minum secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti perut sakit, menjadikan orang malas, dan dapat merusak tubuh. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
Janganlah sekali-kali makan dan minum terlalu kenyang karena sesungguhnya hal tersebut dapat merusak tubuh dan dapat menyebabkan malas mengerjakan salat, dan sederhanakan kalian dalam kedua hal tersebut, karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari sifat israf (berlebihan).” (H.R.Bukhari)


Jagalah asupanmu dan baguskanlah makananmu, sehingga tampak bagimu putihnya amal saleh di antara hitamnya benang impian. Sempurnakanlah puasa anggota badan dari haramnya makanan dosa hingga tiba waktu malam lalu engkau berbuka dengan hidangan:

“Makan dan minumlah dengan sedap atas amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” 
(al-Ihyâ’, II: 91)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar