Makanlah Makanan yang Halal dan Baik!
Terjemahan:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah (2): 168)
Ayat
di atas menerangkan sebuah anjuran Allah SWT kepada manusia agar senantiasa
memilih makanan yang halal dan juga baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
serta tidak mengikuti kebiasaan atau langkah-langkah setan yang hanya
mementingkan hawa nafsu saja.
Petunjuk
tersebut menggarisbawahi tentang memakan makanan yang halal dan baik. Sebab,
dalam kehidupan terdapat makanan yang halal tetapi kurang baik dan sebaliknya,
makanan baik belum tentu halal dalam Islam. Selain itu, kata halal dan baik
berkaitan erat dengan kesehatan manusia karena bisa saja makanan itu halal
tetapi tidak baik untuk kesehatan seseorang. Misalnya, seseorang yang terkena
penyakit darah tinggi dan kolesterol, ia tidak dianjurkan makan makanan berat
seperti daging kambing dan makanan berlemak tinggi lainnya karena tidak baik
bagi kesehatannya meski makanan tersebut dalam Islam termasuk halal.
Selain
ayat di atas, ada ayat-ayat lain yang menerangkan bahwa pentingnya makanan yang
halal dan baik.
“Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (QS.
Al-Maidah (5): 88)
“Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah (2): 172)
Rasulullah
saw. bersabda:
Allah
SWT. Memiliki malaikat di atas Baitul Maqdis. Setiap siang dan malam ia selalu
berseru, “Barang siapa memakan barang haram, Allah sama sekali tidak menerima
amalnya sampai barang haram itu keluar dari rumahnya. Jika ia meninggal dunia
dalam keadaan menanggung barang haram, aku berlepas diri darinya.” (HR.
al-Bukhari)
Makan
dan minum dengan berlebih-lebihan adalah sebuah larangan. Karena
berlebih-lebihan itu termasuk perbuatan setan.
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah
di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (QS. Al-a’raf (7): 31)
Adapun
tata cara makan dan minum, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad
SAW. Beliau makan ketika sudah lapar dan minum ketika merasa haus.
"Kamu adalah suatu kaum yang tidak makan
sebelum lapar dan apabila makan tidak sampai kenyang.”
Makan
terlalu banyak hukumnya makruh, apabila berlebihan dan melampaui batas, karena
makan dan minum secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti
perut sakit, menjadikan orang malas, dan dapat merusak tubuh. Sebagaimana
dijelaskan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:
“Janganlah
sekali-kali makan dan minum terlalu kenyang karena sesungguhnya hal tersebut
dapat merusak tubuh dan dapat menyebabkan malas mengerjakan salat, dan
sederhanakan kalian dalam kedua hal tersebut, karena sesungguhnya hal ini lebih
baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari sifat israf (berlebihan).”
(H.R.Bukhari)
Jagalah asupanmu dan baguskanlah makananmu, sehingga
tampak bagimu putihnya amal saleh di antara hitamnya benang impian.
Sempurnakanlah puasa anggota badan dari haramnya makanan dosa hingga tiba waktu
malam lalu engkau berbuka dengan hidangan:
“Makan dan minumlah dengan sedap atas amal yang
telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”
(al-Ihyâ’, II: 91)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar